Lampu Hijau – Kota Tangerang
Dinas Perhubungan (Dishub) memiliki peran penting dalam perhubungan dimana pun, baik itu di daerah terlebih di pusat. Tentunya peran penting Dishub ini erat kaitannya dengan kebijakan perhubungan, dalam hal ini pengaturan angkutan umum yang ada di dalam dan luar kota maupun luar provinsi.
Dishub memiliki kewenangan dalam memberikan izin surat izin transportasi, dalam hal ini izin angkutan penumpang umum, angkutan barang, penertiban izin. trayek, kartu pengawasan angkutan penumpang umum, izin trayek angkutan antar jemput.
Selain itu Dishub juga memiliki kewenangan izin operasi angkutan sewa, izin operasi angkutan pariwisata, surat persetujuan izin trayek (SPIT), surat persetujuan izin operasi (SPIO), angkutan taksi Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan sebagainya.
Dalam bidang angkutan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang terus mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebagaimana yang dipesankan Presiden Jokowi untuk terus meningkatkan pelayanan transportasi di semua bidang, baik itu di daerah, perkotaan atau di pusat.
Kehadiran Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Tangerang memberikan warna baru bagi transportasi di kota ini. BRT yang hadir ini, biasa disebut Bus Tayo sangat digemari warga Kota Tangerang sebagai salah satu moda transportasi.
Rencananya BRT ini akan beroperasi di enam koridor. Namun saat ini baru tiga koridor yang mengoperasikan Bus Tayo ini, yaitu Jatake menuju Poris Plawad, Poris Plawad ke Cibodas, dan CBD Ciledug menuju Tangcity. Untuk tiga koridor lagi masih terus digodok Dishub Kota Tangerang untuk segera hadir.
Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Tangerang Bambang Dewanto menjelaskan transportasi yang ada di Kota Tangerang telah terintegrasi dengan transportasi-transportasi lainnya. “Tentu saja hal ini untuk memudahkan masyarakat dalam pemenuhan di bidang transportasi,” ujar Bambang pada Lampu Hijau, Senin (7/12).
Ia menambahkan BRT yang hadir di Kota Tangerang telah terkoneksi ke berbagai daerah atau pelosok kecamatan.
Bambang berharap setiap rute yang dilewati BRT ini bisa terus dikembangkan ke seluruh pelosok kecamatan, kota terpencil yang ada di Kota Tangerang. “Yang terpenting adalah hadirinya BRT ini bisa memudahkan masyarakat untuk menjalani aktivitasnya,” tambah Bambang.
Ia menambahkan Transportasi perkotaan yang ada di Kota Tangerang keseluruhannya telah terintegrasi dengan transportasi lainnya untuk memudahkan masyarakat
Bambang juga menambahkan, bahwa pihaknya dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah membahas terkait pembiayaan infrastruktur transportasi. “Perlu diketahui bahwa saat ini BRT yang ada di Kota Tangerang sudah menggunakan aplikasi dan pembayaran non tunai,” ujarnya.
Adapun komponen mana yang sudah dibiayai tersebut, menurut Bambang itu adalah kebjakan pemerintah pusat, dimana Dishub Kota Tangerang bersinergi untuk saling mendukung pembangunan infrasturkur ini.
Hadirnya BRT di Kota Tangerang, menurut Bambang sudah melebihi target. Dengan tiga koridor yang ada, penumpang BRT sudah mencapai 168.000 perbulannya. “Dengan armada 10 unit BRT perkoridor, Alhamdulillah warga Kota Tangerang sangat menikmati angkutan umum yang satu ini. Sehingga mereka tak perlu lama menunggu di halte,” ujar Bambang.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan untuk BRT di tahun depan pihaknya akan menambah 3 koridor lagi dengan trayek Cadas-Poris Plawad, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta)-Poris Plawad dan Pusat kota.
Wahyudi menambahkan untuk jalur BRT yang baru, sudah dalam tahap evaluasi. Ia mengatakan kalau koridor ini sudah jalan bisa mengurangi beban kendaraan angkutan umum. “Diharapkan ke depannya, Kota Tangerang akan mempunyai angkutan umum yang terjadwal dengan tarif murah dan nyaman dibandingkan angkutan umum lain,” harap Wahyudi.
“Kalau BRT ini tarifnya hanya Rp 2 ribu, bahkan kalau dinaikan Rp 3 ribu, warga masih berani dan terjangkau,” ucap Wahyudi.
Lebih jauh Wahyudi menjelaskan, kalau nantinya keenam 6 koridor BRT di Kota Tangerang sudah rampung semua, penataan lalu lintas akan terus dibenahi sehingga tidak menganggu kenyamanan. “Juga semua trayek angkutan yang ada akan menjadi PR besar buat Dishub Kota Tangerang dalam menciptakan kenyamanan bertransportasi,” pesan Wahyudi, Senin (7/12)
Ia mengatakan ada target di tahun 2021, Dishub Kota Tangerang adanya angkutan feeder atau angkutan benteng, yang akan menghubungkan semua pemukiman yang ada di Kota Tangerang dapat dengan mudah menuju terminal utama, bahkan terminal antar provinsi dan kota.
Wahyudi menjelaskan saat ini Dishub Kota Tangerang memiliki 3 program trayek yaitu trayek utama untuk menghubungkan antar kota dan provinsi paling utama menghubungkan ke kota Jakarta.
Trayek kedua trayek cabang menghubungkan di jalan – jalan utama dan di jalan- jalan arteri Kota Tangerang dan ketiga trayek ranting yang menghubungkan dari pemukiman ke pemukiman menuju ke trayek utama. “Untuk trayek ranting inilah masuk di sana angkutan benteng, ” tambah Wahyudi.
Wahyudi berpesan dengan adanya fasilitas dan kemajuan transportasi yang ada di Kota Tangerang ini mampu membantu warga, khususnya mereka yang tinggal di luar kota.
“Kami akan terus memberikan yang terbaik buat warga Kota Tangerang. Hadirnya BRT semoga menjadi penyemangat bagi warga dalam menikmati moda transportasi mudah, murah dan cepat. Tentunya dengan memelihara angkutan umum ini bersama-sama,” pungkas Wahyudi.